Selasa, 08 Januari 2008

FRAUD IT

Google Rugi $1 Milyar/Tahun dari Click Fraud

Google AdWords adalah sebuah jasa di mana mereka mengumpulkan para pengiklan dan situs-situs yang menampilkan iklan di mana situs-situs tersebut menerima komisi berdasarkan jumlah click yang diterima oleh iklan-iklan yang dipasangkan di situs tersebut. Belakangan ini, para pengiklan telah meminta Google untuk mengukur penetrasi dan seberapa efektif-nya pelayanan tersebut. Dari penjelasan Google, mereka mengatakan bahwa setiap tahunnya mereka kehilangan $1 milyar dari click fraud (penipuan klik yang dilakukan oleh pemilik situs sendiri). Aplikasi-aplikasi telah didesain secara khusus untuk meng-klik sebuah iklan berkali-kali untuk meningkatkan pengeluaran iklan perusahaan rival anda atau meningkatkan pendapatan yang diterima si pemilik situs.
"Tingkat aktivitas penipuan klik yang kita alami tetap berada di sedikit kurang dari 10% dari seluruh klik sejak peluncuran AdWords di tahun 2002. Dalam kondisi pendapatan Google sekarang ini, setiap 1% klik palsu merupakan kehilangan pendapatan sebesar lebih dari $100 juta setiap tahunnya," sebut Shuman Ghosemajumder, product manager Google untuk divisi trust and safety.
Google tidak membebankan klik palsu kepada para pengiklan. Sebagai contoh, apabila 10 dari 100 klik yang dianggap palsu, Google tidak membebankan biaya apapun kepada pengiklan, mengurangi pendapatan Google.
Perusahaan yang bermarkas di California ini sebelumnya diprotes karena laporan-laporan yang keluar sebelumnya menunjukkan bahwa sebanyak satu per tiga dari klik yang diterima oleh Google adalah klik palsu. Google terpaksa mengeluarkan $90 juta untuk menyelesaikan sebuah tuntutan pemalsuan klik di bulan Juli 2006 di mana $60 juta dibayarkan kepada si penuntut dan $30 juta untuk pengacara.
"Pemalsuan klik adalah sesuatu yang kita anggap sangat serius dan hal ini membutuhkan riset dan pengembangan intensif untuk ditangani secara efektik," lanjut Ghosemajumder. "Kami mempublikasikan statistik ini untuk menyediakan layanan yang lebih transparan kepada para pengiklan Google dan komunitas secara menyeluruh," dan Ghosemajumder menitik beratkan kepada fakta bahwa "statistik ini melambangkan prelindungan proaktif yang kita berikan dan bagaimana hal ini berhasil meminimalkan efek pemalsuan klik kepada para pengiklan.
" Tahun lalu, Google meluncurkan sebuah fitur yang dinamakan AdWords Report Center yang memperlihatkan para pengiklan seberapa banyak klik yang dianggap palsu. Di blog AdWords, Google menjelaskan bahwa mereka menganggap sebuah klik sebagai palsu lewat sebuah sistem yang memiliki tiga tahap. Sebagian besar klik palsu dideteksi dan dianalisa secara otomatis di tahap pertama.
Tahap kedua menggunakan analisa otomatis dan manual di jaringan AdSense untuk menghapus klik palsu sebelum mereka ditambahkan ke akun pengiklan. Tahap terakhir adalah investigasi klik palsu yang dilaporkan oleh pengiklan. Menurut Ghosemajumder, hanya 0,02% klik palsu yang termasuk ke dalam kategori ini.

Ulsannya :
Dalam hal ini pihak google merasa di rugikan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan,namun pihak google tidak membebani segala ke rugiannya kepada pengiklan,akibat pemalsuan clik google meluncurkan sebuah fitusr yang di namakan AdWords Report Center untuk dapat mengurangi para pemalsu clik,namun cara ini tidak cukup berhasil dalam memberantas para pemalsu clik…………

Tidak ada komentar: